Hasil Survei, Gede Sakti di Loteng dan Djohan Samsu di KLU Unggul
Dari hasil survei yang diterima partai NasDem, nama Gede Sakti untuk Lombok Tengah dan Djohan Sjamsu di KLU, dipastikan unggul atau memenangkan perhelatan politik.
***
DIAM-diam partai yang didirikan Surya Paloh, ternyata telah melaksanakan survei. Mereka meminta sejumlah lembaga survei nasional yang kredibel, berkompeten dan berkualitas. Hasilnya pun, dapat dipertanggung jawabkan. Survei dilaksanakan di kabupaten/kota di Indonesia yang menyelenggarakan pilkada serentak.
Di NTB, ada tujuh kabupaten/kota yang telah disurvei. Hasilnya, NasDem memutuskan khusus di Gumi Tatas Tuhu Trasna nama Gede Sakti diatas rata-rata balon bupati lainnya.
Dia memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi. Sehingga, kalau pun saat ini dilaksanakan pilkada, maka nama bersangkutan meraup suara terbanyak, sehingga mampu memenangkan perhelatan politik lima tahunan. Atas dasar itu, NasDem menjatuhkan pilihannya kepada Gede Sakti.
Sementara, untuk pendamping balon wakil bupatinya, NasDem kembali melaksanakan survei. Ada beberapa nama yang dipertanyakan ke masyarakat. Unsur keterkenalan, kesiapan masyarakat memilih dan kecocokan menjadi dasar utama calon pendamping Gede Sakti. NasDem tidak menginginkan pendamping justru retak di tengah jalan.
Bagi NasDem, hubungan harmonis antara bupati dan wakil bupati menjadi kunci keberhasilan roda pemerintahan. Khususnya, menyangkut peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Yang jelas, pendamping beliau (Gede Sakti) merupakan putra daerah terbaik,” ujar Ketua Bappilu DPP NasDem, yang juga Ketua Tim Seleksi Pilkada Nasional NasDem Enggartiasto Lukita.
Pendamping sebagai wakil bupati, bagi Enggartiasto bukan sekadar ban serep semata. Namun, bagaimana keduanya saling mengisi dan melengkapi. Sehingga, program kerja yang disusun berjalan maksimal. “Sedanguntuk KLU, paketnya lengkap yaitu Djohan Sjamsu-Mariadi (JADI),” ujarnya.
Dipilihnya paket JADI, ungkap Enggartiasto lagi-lagi berdasarkan hasil survei. Di mana, mayoritas masyarakat KLU menginginkan kembali sosok kepemimpinan Djohan Sjamsu. Sosok Djohan, kata Enggartiasto, dianggap sukses membawa perubahan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pembangunan. Sehingga, masyarakat meminta Djohan melanjutkan ikhtiar pembangunan.
Sesuai nama paketnya JADI, tekan Enggartiasto maka pasangan yang bersangkutan dipastikan menjadi bupati dan wakil bupati untuk periode berikutnya. Mereka berdua, akan meraup suara terbanyak dibandingkan balon lain.
“Disinilah profesionalitasnya NasDem, padahal Gede Sakti itu dari PKB dan Djohan dari Demokrat. Tapi, kami memutuskan mendukung mereka berdua,” ujarnya.
Artinya, lanjut Enggartiasto, NasDem tidak serta merta memaksakan kehendak agar kader internal yang maju. Jika ada yang lebih baik di eksternal, walau beda partai, maka NasDem siap memberikan dukungan.
“Untuk di Mataram, kami merekomendasikan dukungan kepada calon petahana (Ahyar Abduh-Mohan Roliskana). Sedangkan daerah lain, masih menunggu hasil survei,” tambahnya.
Enggartiasto menekankan, setiap anggota dewan di kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada tentu memiliki konstituen atau massa riil. Sehingga, dia meminta agar dewan bersangkutan berkewajiban mensosialisasikan massanya memilih balon bupati dan wakil bupati yang diusung NasDem. Jika berdiam diri saja, pihaknya tidak segan-segan mengeluarkan keputusan PAW.
“Ingat baik-baik itu. Tolong laksanakan perintah partai. Bagi yang tidak sanggup, dari sekarang katakan saja, biar kami langsung PAW,” tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua DPW NasDem NTB H Kurtubi. Dia meminta agar seluruh hasil survei itu dikawal. Khususnya, para pengurus, kader dan simpatisan. Tidak ketinggalan juga anggota dewan dari NasDem. Paling tidak, dukungan dari teman sekasur, penghuni rumah, tetangga hingga lingkungan.
“Mari satukan tekad dan langkah memangkan balon bupati dan wakil bupati yang diusung NasDem. Jangan ragu,” ujarnya. seperti yang dilansir dari lombokpost.net (16/6/2016)
***
DIAM-diam partai yang didirikan Surya Paloh, ternyata telah melaksanakan survei. Mereka meminta sejumlah lembaga survei nasional yang kredibel, berkompeten dan berkualitas. Hasilnya pun, dapat dipertanggung jawabkan. Survei dilaksanakan di kabupaten/kota di Indonesia yang menyelenggarakan pilkada serentak.
Di NTB, ada tujuh kabupaten/kota yang telah disurvei. Hasilnya, NasDem memutuskan khusus di Gumi Tatas Tuhu Trasna nama Gede Sakti diatas rata-rata balon bupati lainnya.
Sementara, untuk pendamping balon wakil bupatinya, NasDem kembali melaksanakan survei. Ada beberapa nama yang dipertanyakan ke masyarakat. Unsur keterkenalan, kesiapan masyarakat memilih dan kecocokan menjadi dasar utama calon pendamping Gede Sakti. NasDem tidak menginginkan pendamping justru retak di tengah jalan.
Bagi NasDem, hubungan harmonis antara bupati dan wakil bupati menjadi kunci keberhasilan roda pemerintahan. Khususnya, menyangkut peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Yang jelas, pendamping beliau (Gede Sakti) merupakan putra daerah terbaik,” ujar Ketua Bappilu DPP NasDem, yang juga Ketua Tim Seleksi Pilkada Nasional NasDem Enggartiasto Lukita.
Pendamping sebagai wakil bupati, bagi Enggartiasto bukan sekadar ban serep semata. Namun, bagaimana keduanya saling mengisi dan melengkapi. Sehingga, program kerja yang disusun berjalan maksimal. “Sedanguntuk KLU, paketnya lengkap yaitu Djohan Sjamsu-Mariadi (JADI),” ujarnya.
Dipilihnya paket JADI, ungkap Enggartiasto lagi-lagi berdasarkan hasil survei. Di mana, mayoritas masyarakat KLU menginginkan kembali sosok kepemimpinan Djohan Sjamsu. Sosok Djohan, kata Enggartiasto, dianggap sukses membawa perubahan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pembangunan. Sehingga, masyarakat meminta Djohan melanjutkan ikhtiar pembangunan.
Sesuai nama paketnya JADI, tekan Enggartiasto maka pasangan yang bersangkutan dipastikan menjadi bupati dan wakil bupati untuk periode berikutnya. Mereka berdua, akan meraup suara terbanyak dibandingkan balon lain.
“Disinilah profesionalitasnya NasDem, padahal Gede Sakti itu dari PKB dan Djohan dari Demokrat. Tapi, kami memutuskan mendukung mereka berdua,” ujarnya.
Artinya, lanjut Enggartiasto, NasDem tidak serta merta memaksakan kehendak agar kader internal yang maju. Jika ada yang lebih baik di eksternal, walau beda partai, maka NasDem siap memberikan dukungan.
“Untuk di Mataram, kami merekomendasikan dukungan kepada calon petahana (Ahyar Abduh-Mohan Roliskana). Sedangkan daerah lain, masih menunggu hasil survei,” tambahnya.
Enggartiasto menekankan, setiap anggota dewan di kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada tentu memiliki konstituen atau massa riil. Sehingga, dia meminta agar dewan bersangkutan berkewajiban mensosialisasikan massanya memilih balon bupati dan wakil bupati yang diusung NasDem. Jika berdiam diri saja, pihaknya tidak segan-segan mengeluarkan keputusan PAW.
“Ingat baik-baik itu. Tolong laksanakan perintah partai. Bagi yang tidak sanggup, dari sekarang katakan saja, biar kami langsung PAW,” tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua DPW NasDem NTB H Kurtubi. Dia meminta agar seluruh hasil survei itu dikawal. Khususnya, para pengurus, kader dan simpatisan. Tidak ketinggalan juga anggota dewan dari NasDem. Paling tidak, dukungan dari teman sekasur, penghuni rumah, tetangga hingga lingkungan.
“Mari satukan tekad dan langkah memangkan balon bupati dan wakil bupati yang diusung NasDem. Jangan ragu,” ujarnya. seperti yang dilansir dari lombokpost.net (16/6/2016)
insyaalla kali ini benar-benar sakti berjaya tuk memimpin lombok tengah
BalasHapusinsyaalla kali ini benar-benar sakti berjaya tuk memimpin lombok tengah
BalasHapusAmin Ya rabbal alamimin sukses untuk TGH Gede Sakti semoga beliau bisa memimpin lombok tengah untuk lebih baik kedepannya salam doa kami dari lotim.
BalasHapusAmin Ya rabbal alamimin sukses untuk TGH Gede Sakti semoga beliau bisa memimpin lombok tengah untuk lebih baik kedepannya salam doa kami dari lotim.
BalasHapusAmin Ya rabbal alamimin sukses untuk TGH Gede Sakti semoga beliau bisa memimpin lombok tengah untuk lebih baik kedepannya salam doa kami dari lotim.
BalasHapusMana suhaili lagi yang menang. . Orang suhaili sudah nyampai 47% sedangkan gde sakti baru 26% dari mana gde sakti mau menang. . Ngawak aja ni berita. .
BalasHapus