Golkar NTB Tak Persoalkan Manuver Gerindra


 
DPD Partai Golkar NTB memberikan tanggapan atas terbitnya rekomendasi Partai Gerindra kepada salah seorang kadernya, H. Ahyar Abduh. Juru Bicara DPD Partai Golkar NTB, Chris Parangan, SE, menegaskan hal ini tidak bisa dianggap sebagai konfigurasi akhir dari peta Pilkada NTB 2018.

Chris yang dikonfirmasi Suara NTB melalui ponselnya, Senin, 10 April 2017 menegaskan bahwa konfigurasi koalisi antarparpol di NTB saat ini belum bisa disebut final. Sebab, semua partai sesungguhnya belum bisa mengusung sendiri tanpa harus berkoalisi.

Untuk diketahui, rekomendasi Gerindra untuk Ahyar Abduh tertuang dalam surat dengan nomor 03-001/B/DPP/-GERINDRA/Pilkada/2017, perihal Rekomendasi Bakal Calon Gubernur Provinsi NTB Pilkada 2018 yang diserahkan kepada H. Ahyar Abduh.

Dalam surat tersebut, tertulis tiga poin. Poin pertama menyebutkan, usulan terkait rekomendasi atau persetujuan bakal calon Gubernur NTB 2018-2023 kepada H. Ahyar Abduh tersebut, saat ini sedang diproses di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.

Selanjutnya dalam poin kedua menyebutkan, sementara rekomendasi sedang diproses, H. Ahyar Abduh sebagai bakal calon Gubernur diminta untuk dapat memastikan koalisi partai pengusung dan bakal calon wakil Gubernur selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal surat rekomendasi dikeluarkan.

Dan poin terakhir, agar rekomendasi tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan foto salinan surat tersebut, terlihat bahwa surat tersebut awalnya dicetak tertanggal 23 Maret 2017, namun, tanggal tersebut kemudian dicoret dan diganti dengan tulisan tangan tertanggal 7 April 2017.

Menanggapi bunyi rekomendasi tersebut, Chris meyakini bahwa hal ini tidak serta merta mengindikasikan adanya sikap final dari calon mitra koalisi Golkar tersebut. “Ibarat pesawat, ini belum boarding pass, masih kode booking,” ujarnya beranalogi.



Sementara, Bakal calon Gubernur NTB, H. Ahyar Abduh, tak menampik dirinya semakin memiliki kepercayaan tinggi untuk tampil bertarung di Pilkada NTB 2018. Sebab, kini dirinya telah resmi mendapatkan dukungan dari partai Gerindra untuk dijadikan kendaraan politiknya menuju gelangang Pilkada NTB 2018.

Ahyar mengaku cukup lega dengan dukungan secara resmi dari Partai Gerindra. Dengan dukungan itu, Ahyar mengaku akan segera menyusun langkah-langkah berikutnya, sebagai persiapannya untuk bertarung memperebutkan posisi NTB 1.

Terpisah, Wasekjen DPP Partai Golkar, Melki Laka Lena mengatakan, Golkar masih menunggu hasil survei elektabilitas kader. Setelah survei siapapun yang memiliki elektabilitas tinggi termasuk Ahyar Abduh pasti dicalonkan Partai Golkar.

Sumber: Suara NTB


Diberdayakan oleh Blogger.